sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Foxconn Siap Investasi hingga USD3 miliar per tahun untuk AI Usai Pasar EV China Lesu

Technology editor Febrina Ratna Iskana
21/11/2025 07:15 WIB
Foxconn akan berinvestasi USD2 miliar hingga USD3 miliar per tahun untuk AI. Hal itu dilakukan perusahaan setelah memproyeksi pasar EV China lesu.
Foxconn Siap Investasi hingga USD3 miliar per tahun untuk AI Usai Pasar EV China Lesu. (Foto: AP Photo)
Foxconn Siap Investasi hingga USD3 miliar per tahun untuk AI Usai Pasar EV China Lesu. (Foto: AP Photo)

IDXChannel – Perusahaan manufaktur elektronik raksasa, Foxconn, akan berinvestasi USD2 miliar hingga USD3 miliar per tahun untuk AI. Hal itu dilakukan perusahaan setelah memproyeksi pasar kendaraan listrik (Electronic Vehicle/EV) China lesu.

"Untuk saat ini, AI akan menjadi mayoritas investasi," ujar Ketua Foxconn, Young Liu, kepada Reuters saat berkunjung ke Tokyo awal bulan ini. Komentar Liu dirahasiakan hingga Jumat (21/11/2025), bertepatan dengan perayaan Hari Teknologi Hon Hai tahunan pemasok Apple tersebut.

Liu mengatakan investasi dalam infrastruktur dan pengembangan teknologi AI selama tiga hingga lima tahun ke depan berarti investasi tersebut akan mencapai lebih dari setengah dari belanja modal tahunan Foxconn yang sekitar USD5 miliar.

Hal itu sejalan dengan bisnis cloud dan jaringan perusahaan Taiwan tersebut, yang mencakup server AI, telah melampaui bisnis elektronik konsumen selama dua kuartal berturut-turut, menunjukkan betapa cepatnya pergeseran bauran pendapatannya.

Di sisi lain, Liu memperkirakan guncangan di pasar kendaraan listrik China yang padat bakal terjadi "segera".

Liu, yang telah memimpin Foxconn sejak 2019, mengatakan sektor kendaraan listrik China menghadapi "persaingan yang sangat ketat" dan memperkirakan konsolidasi seiring dengan menghilangnya perusahaan rintisan yang tidak menguntungkan dan berkurangnya dukungan pemerintah.

"Mereka tidak menghasilkan uang," kata Liu, menambahkan bahwa dukungan pemerintah terlalu terbatas untuk mendukung setiap produsen kendaraan listrik di pasar otomotif terbesar di dunia. Ia mengatakan lanskap otomotif China akan jauh lebih stabil setelah periode konsolidasi.

Tekanan pada produsen kendaraan listrik di China sudah terlihat jelas. Produsen kendaraan listrik terkemuka, BYD, melaporkan penurunan laba kuartalan terbesarnya dalam lebih dari empat tahun bulan lalu.

BYD menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pesaing domestik dan memangkas target penjualannya pada 2025 menjadi 4,6 juta kendaraan.

Berbicara dengan Jepang tentang Investasi AI dan EV

Dengan lesunya pasar EV China, Foxconn menunda target ambisiusnya untuk menguasai 5 persen pangsa pasar EV global pada 2025 di November tahun lalu, karena sektor ini menghadapi perlambatan permintaan di seluruh dunia.

Namun, alih-alih kehilangan kepercayaan pada EV, Foxconn menunda peningkatan investasi hingga kondisi pasar membaik, dengan rencana potensial untuk berekspansi di EV atau bidang lain seperti komputasi kuantum dan robotika.

Foxconn sedang berdiskusi dengan Pemerintah Jepang tentang kemungkinan investasi di EV atau AI, kata Liu, tanpa memberikan detail lebih lanjut. Ia menambahkan bahwa manufaktur sistem AI lokal sangat penting untuk kedaulatan data.

Liu mengatakan sektor EV dapat menjadi seperti industri komputer pada masa-masa awal, dengan produsen mobil kemungkinan akan melakukan alih daya lebih cepat seiring meningkatnya persaingan.

"Begitu mereka mulai melakukan alih daya dengan satu contoh yang sukses, contoh-contoh lain akan mengikuti. Itulah yang kami lihat di pasar PC," ujarnya.

Foxconn pernah menjadi pelopor komputer dengan model Compaq Computer pada 1990-an, dan menjadikannya sebagai pemasok PC terbesar di dunia.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement