Jika divisualisasikan, pengguna Vision Pro akan melihat tampilan aplikasi terpampang nyata di hadapannya di berbagai penjuru arah, layaknya kanvas tanpa batas. Persis seperti teknologi yang kerap muncul di film-film Ironman.
Tampilan foto panorama bisa diperluas, sehingga pengguna seolah-olah berada di lokasi secara langsung. Facetime dengan Vision Pro pun bakal menjadi spasial, headset akan menampilkan lawan bicara secara langsung dari balik gadget.
Display yang tersemat di Vision Pro mencapai 23 miliar pixel, sehingga pengguna dapat menikmati tampilan dalam kualitas 4K, ultra-high-resolution, dengan rentang warna yang kaya. Untuk menginstruksikan gadget ini, pengguna dapat menggunakan lirikan mata, suara, dan gerakan tangan.
Pengguna hanya perlu menatap aplikasi yang dituju untuk memilih, atau menyentuhnya dengan tangan. Namun demikian, Vision Pro juga dapat terkoneksi dengan aksesoris Bluetooh.
Sensor mata yang tersemat di Vision Pro pun canggih. Apple menggunakan sistem pelacakan gerak mata tingkat tinggi, berkat kamera bertenaga tinggi yang bakal menangkap gerak-gerik pupil pengguna untuk menginstruksikan operating system.