sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Mobil Dunia Terancam Lumpuh, China Janji Longgarkan Larangan Ekspor Chip

Technology editor Wahyu Dwi Anggoro
03/11/2025 03:00 WIB
China berencana melonggarkan larangan ekspor chip komputer otomotif yang vital bagi produksi mobil di seluruh dunia.
Industri Mobil Dunia Terancam Lumpuh, China Janji Longgarkan Larangan Ekspor Chip. (Foto: Inews Media Group)
Industri Mobil Dunia Terancam Lumpuh, China Janji Longgarkan Larangan Ekspor Chip. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - China berencana melonggarkan larangan ekspor chip komputer otomotif yang vital bagi produksi mobil di seluruh dunia.

Dilansir dari BBC pada Minggu (2/11/2025), hal itu merupakan bagian dari kesepakatan dagang yang dicapai antara Amerika Serikat (AS) dan China baru-baru ini 

Gedung Putih mengonfirmasi detail kesepakatan tersebut dalam lembar fakta atau factsheet, yang dirilis setelah Presiden AS Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping bertemu di Korea Selatan beberapa hari lalu.

Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah ekspor chip komputer otomotif. Terdapat kekhawatiran bahwa kekurangan chip dari Nexperia, yang memiliki fasilitas produksi di China, dapat menimbulkan masalah rantai pasokan global.

Nexperia adalah perusahaan chip milik China, tetapi berbasis di Belanda. Sekitar 70 persen chip Nexperia yang dibuat di Eropa dikirim ke China untuk disempurnakan dan diekspor kembali ke negara lain.

Masalah muncul ketika Belanda baru-baru ini mengambil alih Nexperia, dengan alasan keamanan ekonomi nasional. Beijing membalasnya dengan melarang ekspor chip komputer otomotif.

"China akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan dimulainya kembali perdagangan dari fasilitas Nexperia di China, yang memungkinkan chip yang penting tersebut untuk mengalir ke seluruh dunia," ujar Gedung Putih dalam lembar fakta yang dirilisnya.

Beijing pada Sabtu mengatakan, pihaknya mempertimbangkan untuk mengecualikan beberapa perusahaan dari larangan ekspor chip tersebut.

Bulan lalu, perusahaan seperti Volvo dan Volkswagen memperingatkan bahwa kekurangan chip dapat menyebabkan penutupan sementara di pabrik mereka, dan Jaguar Land Rover mengatakan bahwa kekurangan chip tersebut merupakan ancaman bagi bisnis mereka. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement