IDXChannel - NTT Ltd, perusahaan infrastruktur dan layanan teknologi informasi (TI) global, mengungkapkan teknologi yang diproyeksikan akan menjadi tren di 2024.
Pada 2023, teknologi kecerdasan buatan (AI) memicu disrupsi besar-besaran. NTT memperkirakan di 2024 akan terjadi perpaduan antara tren baru dan lama.
"Perusahaan-perusahaan harus dapat melihat jauh ke depan untuk memastikan mereka memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi baru di masa mendatang," kata Shahid Ahmed, Group EVP New Ventures and Innovation NTT Ltd, dalam keterangan persnya, Rabu (20/12/2023).
Berikut beberapa teknologi yang diprediksi akan menjadi topik hangat di 2024:
1. Dark NOC
Dengan kemajuan AI untuk operasi TI (AIOps), gagasan Network Operations Center yang sepenuhnya otomatis dan tanpa intervensi manusia merupakan harapan ideal. Selama 12 bulan ke depan, perusahaan jaringan akan lebih lanjut menanamkan AIOps ke dalam operasi mereka yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas jaringan, mendukung teknisi, dan memodernisasi infrastruktur.
Meskipun otomatisasi merupakan inti dari Dark NOC, peran manusia tetap akan menjadi kunci keberhasilannya. Penyedia jaringan internet perlu fokus pada peningkatan keterampilan, sekaligus memastikan mereka telah melakukan persiapan yang diperlukan dari sudut pandang teknologi, mulai dari standardisasi API hingga optimalisasi pemrosesan data.
2. Infrastruktur data center
Rak data center atau rak server pada umumnya mengonsumsi sekitar 6 hingga 8 kilowatt listrik. Berkat AI, rak berkapasitas 50 hingga 100 kilowatt menjadi makin lumrah.
Rak-rak server ini, tentunya menghasilkan lebih banyak panas, dan membutuhkan lebih banyak pendinginan, menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki target net zero.
Pada 2024, akan lebih banyak perusahaan yang bekerja sama dengan penyedia sumber daya energi listrik untuk mengeksplorasi opsi yang lebih berkelanjutan. Pengetatan peraturan pusat data akan mempercepat tren disruptif ini, karena semakin banyak pemerintah dan pelanggan yang menetapkan penggunaan dan/atau pasokan efisiensi energi tertentu untuk memenuhi tujuan keberlanjutan mereka.
Misalnya, mulai 1 Januari 2024, 50% listrik yang digunakan di pusat data Jerman harus disuplai dari sumber listrik terbarukan yang tidak disubsidi. Mulai 2027, kebutuhannya akan menjadi 100%.
3. Jaringan kabel optik
Meningkatnya fokus pada efisiensi, keandalan, keberlanjutan, dan kesiapan jaringan di masa depan akan membawa jaringan optik ke depan pada 2024. Uji coba terbaru membuktikan potensi tersebut – mencapai tingkat transmisi 1,2Tbps.
Di semua industri, lebih dari 90% eksekutif senior ingin memodernisasi jaringan mereka untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan yang sedang dihadapi serta tantangan yang akan datang.
Ada juga upaya terpadu yang lebih luas untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur yang ada dengan teknologi optik. Lebih dari 100 perusahaan kini bermitra untuk memajukan IOWN (Jaringan Optik dan Nirkabel Inovatif) untuk memastikan dunia siap menghadapi teknologi masa depan dan mendorong jaringan optik agar lebih umum digunakan.
4. Ekosistem IoT akan meningkatkan adopsi P5G dan edge computing
Kombinasi IoT, Private 5G, dan edge computing akan memungkinkan perusahaan mendapatkan wawasan secara real-time dan membuat kebijakan yang lebih baik.
Ketika perusahaan mempercepat upaya digitalisasi, maka diperlukan lebih banyak konektivitas dan lebih banyak perangkat teknologi terbaru karena perusahaan terus mendigitalkan lingkungan fisik.
Keunggulan ini akan semakin penting karena perusahaan membutuhkan data untuk memenuhi platform analitik yang didukung oleh AI/ML (artificial intelligence/machine learning). Peningkatan otomatisasi karena kekurangan tenaga kerja, computer vision dan digital twins akan menjadi kasus penggunaan utama yang mendorong kebutuhan akan kemampuan edge yang kuat.
Untuk melangkah lebih jauh, Perusahaan memerlukan bantuan dari luar, dengan 8 dari 10 perusahaan memperkirakan ketergantungan mereka pada layanan edge pihak ketiga akan meningkat dalam dua tahun ke depan.
NTT dan mitra-mitranya menggunakan keahlian gabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan akan perangkat berkemampuan 5G yang mendukung beberapa contoh kasus. Seperti perangkat push-to-talk, headset augmented reality, kamera dan sensor visi komputer di seluruh sektor manufaktur, otomotif, logistic, dan industri lainnya, khususnya seputar jaringan privat dan P5G.
5. Keahlian manusia sangat penting untuk menerapkan sistem AI
Laporan Global CX NTT 2023 menemukan bahwa sebagian besar interaksi CX (customer experience) masih memerlukan intervensi manusia, dan para eksekutif sepakat bahwa hal ini akan tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan pelanggan. Meskipun 4 dari 5 perusahaan berencana memasukkan AI ke dalam penyampaian CX dalam 12 bulan ke depan, faktor manusia masih menjadi kunci keberhasilannya.
Ketika perusahaan mengalihkan perhatian mereka pada otomatisasi agar dapat meningkatkan dan menyempurnakan kemampuan manusia, mereka akan memberikan penekanan lebih besar untuk mengatasi kekurangan keahlian yang semakin meningkat agar dapat mengikuti perkembangan AI. Dasar-dasar AI dan analisis big data akan menjadi keahlian dasar bagi sebagian besar pekerjaan di berbagai industri. Namun, perekrutan karyawan baru bukanlah satu-satunya jalan keluar.
Penelitian yang dilakukan oleh NTT DATA menemukan bahwa para pemimpin dunia usaha cenderung memperoleh profitabilitas lebih dari 25% selama tiga tahun terakhir karena adanya investasi dalam inisiatif pengembangan keterampilan (reskilling and upskilling). Tren ini akan berlanjut hingga tahun 2024, dengan metode pendidikan yang lebih dipersonalisasi untuk mengatasi kesenjangan keterampilan dan memenuhi kebutuhan perusahaan.