Laba operasi setahun penuhnya diproyeksikan turun hampir 59 persen menjadi 500 miliar yen. Laba bersih diproyeksikan mengalami penurunan lebih dalam sebesar 70,1 persen, anjlok menjadi 250 miliar yen, sementara pendapatan diperkirakan turun 6,4 persen menjadi 20,3 triliun yen.
“Ke depannya, kami akan menilai dengan cermat dampak kebijakan tarif dan memperluas langkah-langkah pemulihan sambil menargetkan pertumbuhan lebih lanjut dalam laba operasi,” kata perusahaan itu dalam presentasinya.
Pada Februari 2025, Honda dan pesaingnya Nissan mengakhiri pembicaraan mengenai merger senilai USD60 miliar, yang akan menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan volume penjualan. (Wahyu Dwi Anggoro)