Kementerian Komunikasi dan Digital mengatakan kepada Reuters bahwa belum ada keputusan yang dibuat tentang 5G.
“Masalah ini masih dalam peninjauan," kata Ahmad Firdaus Mohd, sekretaris pers menteri komunikasi, melalui pesan singkat, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Rekomendasi operator besar untuk penyedia 5G kedua ditolak oleh pemerintah sebelumnya pada Maret tahun lalu. DNB mengerahkan jaringannya pada akhir 2021 dengan partisipasi dua perusahaan telekomunikasi sebagai uji coba.
Setelah berbulan-bulan pembicaraan yang berlarut-larut, semua kecuali satu dari lima operator seluler di negara itu setuju pada bulan Oktober untuk menggunakan jaringan DNB, membuka layanan 5G untuk lebih banyak pelanggan.
Namun, peluncuran itu kembali dicermati, setelah Anwar menjabat pada November dan mengumumkan peninjauan rencana 5G, dengan mengatakan bahwa rencana itu belum dirumuskan secara transparan oleh pemerintahan sebelumnya. DNB membantah klaim itu.
Rencana untuk jaringan kedua akan bergantung pada DNB dan operator-operator seluler yang memastikan bahwa jangkauan jaringan 5G mencapai target pemerintah sebesar 80% dari wilayah berpenduduk negara itu pada akhir tahun ini, kata sumber-sumber tersebut.