Kesibukan saham AI China juga dipicu karena hiruk pikuk global seputar sensasi chatbot ChatGPT, yang sebelumnya berhasil mencuri perhatian pengguna dalam sekejap. Hanya membutuhkan waktu dua bulan setelah peluncurannya, ChatGPT telah dicatat sebagai aplikasi chatbot dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah. Mereka dapat menghasilkan artikel, esai, lelucon, dan bahkan puisi sebagai tanggapan atas permintaan dari pengguna.
Hal ini kemudian mendorong banyak perusahaan teknologi untuk meluncurkan teknologi AI generatif yang sama, termasuk Baidu yang segera meluncurkan Ernie Bot. Chatbot yang saat ini sedang berada di tahap akhir persiapan itu dibuat untuk memberi layanan yang tersedia sebagai aplikasi mandiri dengan menggabungkan hasil yang dihasilkan chatbot saat pengguna membuat permintaan pencarian.
ChatGPT dan layanan utama Google tidak tersedia di China, lantaran Baidu yang berbasis di Beijing telah menjadi penggerak pertama di China pada tren teknologi lainnya. Robin Li, CEO Baidu Inc, mengatakan bahwa Baidu memiliki semua sumber daya untuk menyelesaikan proyek chatbot canggih yang serupa dengan ChatGPT, seperti tata letak full-stack pada kerangka kerja AI.
Selain itu, Baidu juga sudah mengantongi chip, kerangka pembelajaran yang mendalam, model besar dan aplikasi pencarian. Namun, platform tersebut disorot secara luas karena tidak menawarkan pengalaman imersif tingkat tinggi dan Baidu mengatakan itu sedang dalam proses.
ChatGPT yang telah dirilis pada Desember 2022 oleh OpenAI merupakan sebuah perangkat lunak berupa bahasa generatif yang menggunakan teknologi untuk memprediksi kalimat atau kata berikutnya dari suatu percakapan atau perintah sebuah teks. Model bahasanya pun canggih, dengan menggunakan pembelajaran mendalam untuk menghasilkan teks yang mirip dengan buatan manusia.