IDXChannel - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat nilai belanja teknologi dan informasi (TIK) di Indonesia baru 0,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini masih rendah dibandingkan negara lain, salah satunya Singapura.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, belanja TIK di Amerika Serikat (AS) menyentuh 20 persen dari PDB, China 2 persen dari PDB, dan Singapura 5 persen dari PDB.
“Nah Indonesia berapa? Baru 0,5 persen dari PDB kita dibelanjakan untuk sektor TIK,” ujar Budi Arie saat Sarasehan bersama Kadin, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2024).
Belanja TIK di Indonesia seyogyanya melonjak empat kali lipat dari belanja yang dilakukan beberapa negara untuk sektor serupa. Sebab, nilai investasi digital di dalam negeri per 2023 menyentuh USD22 miliar atau setara Rp339,61 triliun.
“Jadi ini peluangnya masih, kalau kita bandingkan dengan beberapa negara saja harusnya potensi belanja TIK kita harusnya sudah empat kali lipatnya,” kata dia.
Meski demikian, jelasnya, perkembangan emerging technology atau infrastruktur teknologi yang masih dalam tahap pengembangan membuka peluang Indonesia meningkatkan nilai belanja TIK-nya.
“Di mana sebagai contoh perkembangan teknologi 5G advanced yang memungkinkan ultra reliable low latency communications (URLLC) hingga pengembangan artificial intelligence untuk produktivitas dan efisiensi proses bisnis,” kata dia.
Di lain sisi, Budi mencatat, kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap PDB diperkirakan mencapai USD210 miliar hingga USD306 miliar atau setara Rp3.242,8 triliun-Rp4.724,5 triliun di 2030. Artinya, kurang lebih enam tahun mendatang Indonesia mampu mencatatkan ekonomi digital yang bernilai jumbo.
Potensi keekonomian itu didorong oleh sektor e-commerce, transportasi online, dan makanan/minuman berbasis digital, perjalanan online, dan media online.
Di 2030, di Indonesia juga diprediksi bisa memimpin sektor layanan keuangan digital atau digital financial services. Perkiraan tersebut berdasarkan perkembangan teknologi dan informasi di dalam negeri yang dinilai mampu menarik investor asing.
(Dhera Arizona)