Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen itu baru saja diserang berkali-kali oleh para hacker yang diduga disponspori negara. Hacker yang diduga terkait Rusia itu juga menyerang sistem milik pemerintah AS, termasuk Departemen Luar Negeri.
Situasi tersebut mendorong pemerintah meluncurkan Secure Future Initiative (SFI) pada November 2023 sebagai program memperkuat cyber security. Microsoft yang ikut ambil bagian dari program tersebut berencana untuk merombak sistem keamanan dalam dua dekade ke depan.
Salah satunya Microsoft akan menggunakan AI dan metode lain yang lebih cepat untuk mengatasi kerentanan sistem cloud, mempersulit ruang gerak hacker untuk mencuri kredensial, dan memperkuat otentikasi otomatis bagi para pegawai.
Di tengah ketegangan antara AS dan China, Beijing sempat melarang instansi pemerintah untuk menggunakan gawai asing untuk bekerja karena alasan keamanan. Sementara Microsoft pada Mei lalu juga menawarkan relokasi bagi 700-800 pegawai di China yang bekerja di divisi AI.
(RFI)