Yang pasti menurut Sweeney PHK tidak akan mengganggu inti bisnis Epic Games. Dia menggambarkan sekitar dua pertiga dari PHK terjadi di luar bidang penting bisnis games.
Berita ini tentu sangat ironis mengingat Epic Games memiliki permainan yang sangat popular di dunia, Fortnite. Game itu bahkan sudah memiliki 400 juta pengguna terdaftar.
Hanya saja memang Epic Games terus mengalami masalah belakangan ini. Mereka bahkan baru saja harus membayar biaya kompensasi ke pengguna senilai USD245 juta atau sekitar Rp3,7 triliun.
Kesepakatan itu menyusul keluhan yang diajukan para orang tua ke Komisi Perdagangan Amerika Serikat (FTC). Para orang tua frustasi karena anak-anak mereka dengan mudah membeli tool berbayar di Fortnite tanpa izin.
Menurut temuan FTC, Fortnite menggunakan desain antarmuka yang seakan memancing pemain untuk membeli item tak diinginkan.
(RNA)