sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perusahaan Teknologi AS Wajib Jalani Seleksi Khusus Demi Kantongi Label Keamanan Siber

Technology editor Dian Kusumo
12/05/2023 16:06 WIB
Amazon (AMZN.O), Alphabet (GOOGL.O) Google, Microsoft (MSFT.O) beserta penyedia layanan cloud non-Uni Eropa lainnya yang hendak mendapatkan label keamanan siber
Perusahaan Teknologi AS Wajib Jalani Seleksi Khusus Demi Kantongi Label Keamanan Siber. (Foto: MNC Media)
Perusahaan Teknologi AS Wajib Jalani Seleksi Khusus Demi Kantongi Label Keamanan Siber. (Foto: MNC Media)

Tidak hanya itu, Big Tech tengah membidik pangsa pasar cloud pemerintah demi mendorong pertumbuhan pada masa mendatang, sedangkan lonjakan potensial dari AI seiring dengan kesuksesan ChatGPT karya OpenAI turut mendorong permintaan terhadap layanan cloud.

"Layanan cloud bersertifikat hanya dioperasikan oleh perusahaan yang berbasis di UE, tanpa entitas dari luar UE yang memiliki kendali efektif atas CSP (penyedia layanan cloud), untuk mengurangi risiko campur tangan non-UE yang merusak peraturan, norma, dan nilai UE," tulis dokumen tersebut.

"Usaha yang kantor pusat atau kantor pusatnya tidak terdaftar dan tidak didirikan di negara anggota Uni Eropa tidak boleh, secara langsung atau tidak langsung, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, memegang kendali efektif positif atau negatif atas CSP yang mengajukan sertifikasi layanan cloud," tambahnya.

Lebih lanjut, menurut dokumen tersebut, aturan yang lebih ketat nantinya dapat diaplikasikan dalam data pribadi maupun non-pribadi dimana pelanggarannya akan berdampak negatif terhadap ketertiban umum, keselamatan publik, kehidupan atau kesehatan manusia, hingga perlindungan kekayaan intelektual.

Namun, rancangan tersebut berpotensi memecah belah pasar tunggal Uni Eropa mengingat setiap negara mempunyai keleluasaan penuh atas persyaratan tersebut kapan pun mereka mau, tutur seorang sumber dari industri ini.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement