Peralihan itu justru diyakini bisa memberikan penghematan yang sangat besar.
"Armada mobil listrik dapat diisi menggunakan energi terbarukan lokal dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan pengisian bahan bakar konvensional," kata Ben Scott.
Menurut Carbon Tracker, peralihan mobil konvensional ke mobil listrik di negara-negara itu dapat menghemat biaya transportasi sekitar 50 persen. Setara dengan lebih dari USD100 miliar per tahun.
Selain itu, peralihan ini akan menghasilkan peluang kerja baru di industri pendukung kendaraan listrik seperti ekstraksi mineral, manufaktur, dan pembangunan infrastruktur. (NIA)