IDXChannel – Industri otomotif semakin canggih dengan teknologi mutakhir. Paling anyar, muncul robot taksi di China yang diproyeksi bakal mengancam pekerjaan supir taksi terutama driver online.
Dengan menjamurnya robotaxi yang dioperasikan oleh raksasa teknologi seperti Baidu, Pony.ai, dan WeRide, para pengemudi yang mengandalkan taksi online sebagai sumber pendapatan semakin khawatir tentang ancaman terhadap pekerjaan mereka.
Salah satunya Liu Yi, warga Wuhan berusia 36 tahun itu merupakan salah satu dari 7 juta pengemudi taksi online di China. Mereka khawatir penggunaan robotaxi yang semakin marak menyebabkannya kehilangan mata pencaharian.
Apalagi setelah dia melihat tetangganya memesan robot taksi dari anak perusahaan Baidu, Apollo Go. Dia meramalkan bakal ada krisis bagi para pengemudi taksi online di Wuhan.
"Semua orang akan kelaparan," katanya seperti dilansir dari Wionews.com, Kamis (8/8/2024).
Dampak robotaxi pada pengemudi taksi online di China sudah terasa. Di Wuhan, Liu dan pengemudi lainnya menyebut kendaraan Apollo Go "lobak bodoh" – plesetan dari nama merek tersebut dalam dialek lokal – dan mengatakan bahwa kendaraan tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Liu juga khawatir tentang pengenalan sistem "Full Self-Driving" Tesla yang akan segera diperkenalkan dan ambisi robotaxi dari produsen mobil tersebut.
Pengemudi lainnya, Wang Guoqiang, 63 tahun, melihat ancaman robotazi terhadap pekerjanya. "Pelayanan taksi daring adalah pekerjaan untuk kelas terendah," katanya, sambil melihat kendaraan Apollo Go parkir di depan taksinya.
"Jika Anda mematikan industri ini, apa yang tersisa untuk mereka lakukan?" ujarnya menambahkan.
Dampak ekonomi dari transisi ke robotaxi telah perhatian pemerintah China, karena layanan taksi daring menyediakan pekerjaan terakhir selama perlambatan ekonomi. Pada bulan Juli, diskusi tentang hilangnya pekerjaan akibat robotaxi melambung ke puncak pencarian media sosial.