IDXChannel – Sebuah video menghebohkan media sosial, di mana ada seorang warga Indonesia yang menumpangi taksi tanpa sopir. Terlihat dalam video tersebut setir bisa berputar sendiri tanpa ada orang yang mengoperasikannya di balik kemudi.
Melansir Engadget, taksi takpa awak itu dikembangkan oleh Cruise yang saat ini sudah resmi beroperasi di San Francisco, California, Amerika Serikat. Jam operasionalnya mencapai 24 jam dalam 7 hari.
Cruise menggunakan mobil listrik Chevrolet Bolt EV untuk menjalankan bisnis robotaxi mereka. Berbagai peralatan pendukung telah dipasang agar mobil berkendara sesuai dengan rambu, marka jalan, dan juga mengantar penumpang dengan tepat ke lokasi tujuan.
Saat masa percobaan, Cruise mendapatkan izin untuk mengoperasikan layanan taksi tanpa awak untuk mengangkut penumpang berbayar dengan kecepatan maksimal 30 mph (48,2 km/jam) di jalan-jalan tertentu di San Francisco, dari pukul 22.00 sampai 06.00.
Setelah terbukti aman, kini taksi full otonom tersebut dapat dinikmati 24 jam selama 7 hari dengan melakukan pemesanan melalui aplikasi. Bahkan, dikatakan layanan ini jauh lebih aman dibandingkan taksi dengan sopir sungguhan.
“Mengoperasikan robotaxis di SF (San Francisco) telah menjadi ujian lakmus untuk kelangsungan bisnis. Jika bisa berhasil di sini, tidak diragukan lagi bisa berhasil di mana saja,” kata Co-Founder dan CEO Cruise Kyle Vogt di media sosial.
“Anda akan segera melihat kami membuka operasi penuh di kota-kota lain. Kemampuan dan sistem pembelajaran mesin yang kami bangun untuk menangani berbagai hal di SF telah membuktikan diri di banyak kota lain di seluruh dunia,” tambahnya.
Tidak ada garis waktu untuk penerapan yang lebih luas di tempat lain, tetapi Vogt berjanji bahwa operasi akan segera berkembang di kota-kota lain. Keberhasilan penggunaan di San Francisco adalah bukti bahwa robotaxi bisa berhasil di kota lain.
Awal bulan ini, Cruise melakukan recall 300 kendaraan dengan imbauan National Highway Transportation Safety Administration (NHTSA). Penarikan itu sebagai tanggapan atas tabrakan kecil di mana robotaxi Cruise menabrak bagian belakang bus San Francisco.
Sistem mengemudi otonom Cruise juga sedang diselidiki oleh NHTSA. Dalam peninjauan, NHSTA mengatakan tertarik pada dua masalah berbeda yang telah dilaporkan ke administrasi bahwa keduanya mengakibatkan robotaxi bahaya bagi orang lain di jalan.