Selain itu, Agus juga mengatakan baterai yang digunakan motor listrik yang beredar di Indonesia saat ini sangat beragam. Ini akan mempersulit pemiliknya jika mengalami masalah dengan baterai tersebut yang menjadi sumber tenaga utama motor listrik.
“Baterainya harus seragam. Misal kita ke toko, mau beli baterai A1, A2, atau A4 itu ada. Jadi, pemerintah Indonesia harus menyeragamkan baterai, baik itu yang swapping battery atau penukaran baterai maupun yang tanam. Kita sebagai konsumen nggak akan sulit kalau ada masalah dengan baterai, bisa menggantinya di mana saja,” ujar Agus.
Kapasitas baterai juga menentukan jarak tempuh motor listrik yang menjadi masalah tersendiri bagi mereka yang punya mobilitas tinggi. Terlebih, motor listrik tersebut tidak menerapkan sistem penukaran baterai.
“Setelah jarak ditingkatkan, after sales-nya juga harus jelas. Berbicara habit orang Indonesia, biasanya mereka datang ke bengkel pinggir jalan ketimbang bengkel resmi karena lebih murah. Kalau untuk motor listrik ini bagaimana? Jadi perlu sosialisasi lagi untuk yang satu ini,” ucap Agus.