Bot buruk ini umumnya menyerang industri, tapi beberapa bidang lain juga tak luput dari pengaruhnya. Beberapa sektor yang paling terpukul menurut Imperva seperti situs game, telekomunikasi dan ISP, situs hukum dan pemerintah, halaman ritel, layanan keuangan, situs komunitas dan masyarakat, hingga situs perjalanan.
Data Imperva juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling banyak ditargetkan oleh bot jahat. Kemudian Australia menyusul di posisi kedua dengan jumlah serangan yang tidak sampai setengah dari AS.
Sementara bot buruk merugikan instansi, bot baik justru lebih banyak melakukan aktivitas yang berguna untuk situs web. Misalnya, mengindeks situs web untuk mesin telusur atau memantau soal kinerja sebuah situs web.
Lalu lintas bot yang meningkat membuat aktivitas manusia di internet otomatis menurun. Data Imperva menunjukkan, lalu lintas manusia anjlok dari 57,7% tahun 2021 menjadi 52,6% pada tahun 2022.
Angka tertinggi pernah diraih pada tahun 2019 silam dengan angka lalu lintas manusia di internet mencapai 62,8%. Namun setelah itu, jumlahnya terus mengalami penurunan hingga tahun lalu.