IDXChannel - Sejumlah perusahaan mobil listrik China ingin memainkan peran lebih besar di industri otomotif.
Meski brand-brand mobil listrik China belum setenar Tesla, pabrikan EV China kini tercatat kian mencuri perhatian dengan fitur-fitur yang diusungnya.
Sebagai informasinya, merek mobil China telah menyumbang sebesar 15 persen dari penjualan pasar mobil secara global. Untuk industri kendaraan listrik, pabrikan asal China memegang 45 persen dari penjualan global.
Didukung investasi R&D dengan biaya lebih rendah dan adanya rencana yang begitu futuristik, menjadikan EV China menunjukkan peran yang semakin besar dalam industri ini.
Dilansir dari laman Licarco, Kamis (20/5/2022), berikut daftar 11 perusahaan mobil listrik China terbaik.
1. SAIQ Motors
SAIQ Motors merupakan pabrik otomotif raksasa China yang berkantor pusat di Shanghai dan merupakan salah satu perusahaan mobil terbesar di China.
Dalam produksinya, SAIQ Motors memproduksi beberapa merek seperti Maxus, MG, Wuling, Roewe, Baojun, Feifan, dan IM. SAIC juga merupakan bagian dari usaha gabungan seperti SAIC-Volkswagen (Volkswagen, Skoda, Audi) dan SAIC-General Motors (Buick, Chevrolet, Cadillac).
Pada 2021, SAIQ Motors menjadi perusahaan kendaraan listrik plug-in (BEV dan PHEV) terbesar ketiga di dunia dengan pangsa pasar mencapai 10,5 persen. P
Perusahaan yang menjual kendaraan listrik dengan merek seperti Wuling, Baojun, Maxus, MG, Roewe, dan Rising Auto ini juga merupakan produsen BEV terbesar ketiga di dunia dengan pangsa pasar global 13 persen.
2. Changan Automobile
Changan Automobile pada awalnya merupakan pabrik peralatan militer yang didirikan di Shanghai pada tahun 1862. Saat ini Perusahaan tersebut berkantor pusat di Chongqing.
Perusahaan ini memproduksi dan menjual kendaraan dengan merek seperti Changan, Oshan, dan Kaicene, serta usaha gabungan seperti Changan-Ford dan Changan-Mazda.
Sebagai salah satu dari "Empat Besar" sebagai perusahaan otomotif terbesar milik negara di China, Changan telah menjual 2,3 juta unit kendaraan pada 2021.
Perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka hanya akan memproduksi EV 2025 mendatang, dan akan mengakhiri produksi bensin dan kendaraan diesel.
Produk EV perusahaan ini antara lain Changan Eado EV (Eado EV300), Changan Lumin, Changan Deep Blue dan sejumlah tipe lainnya.
3. Geely
Geely didirikan oleh Li Shufu pada tahun 1986, yang berkantor pusat di kota Hangzhou, provinsi Zhejiang. Geely telah mengembangkan aktivitasnya di bidang otomotif dan juga berinvestasi di EV dengan merek Volvo, Zeekr, Smart, LEVC, dan Lotus.
Merek yang berafiliasi dengan Geely memecahkan rekor perusahaan dengan menjual lebih dari 2,2 juta unit kendaraan di seluruh dunia pada tahun 2021. Dengan demikian, Geely menjadi produsen mobil China terlaris tahun ini di seluruh dunia untuk kelima kalinya berturut-turut. Perusahaan ini memiliki lebih dari 40 fasilitas produksi dan perakitan, delapan pusat R&D, dan delapan pusat desain di Amerika Utara, Eropa, Cina, dan Asia Tenggara.
Ada banyak model EV dari merek yang beroperasi di Geely, dan hal tersebut membuat penjualan EV mengalami peningkatan mencapai lebih dari 70 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan melebihi 300.000 menyumbang 15 persen dari penjualan global merek China.
Mobil EV terbaru dari Geely Group, yaitu 2022 Volvo XC40 Recharge P6, Geometry EX3, dan Lotus Eletre.
4. BYD Auto
BYD Auto adalah perusahaan elektronik yang didirikan oleh pengusaha China, Wang Chuanfu, pada tahun 1995 yang mulai memasuki industri otomotif dengan mengakuisisi Qinchuan Automobile Company pada tahun 2003. Berkantor pusat di Xi'an, perusahaan ini memproduksi mobil penumpang, bus, truk, sepeda listrik, forklift, dan isi ulang baterai. Perusahaan ini juga dikenal dengan kendaraan listrik yang diproduksinya dalam berbagai ukuran.
Meskipun sebagian besar penjualannya direalisasikan di China, ia juga beroperasi di Eropa dan Amerika. Salah satu pemegang saham perusahaan ini adalah Berkshire Hathaway Holding, di mana Warren Buffett adalah CEO.
Dibandingkan tahun sebelumnya, BYD meningkatkan penjualan EV plug-in sebesar 232 persen dan memecahkan rekornya dengan menjual 593.745 unit kendaraan listrik isi ulang (Recharge) pada tahun 2021. Dan mulai April 2022, perusahaan mengumumkan tidak akan lagi memproduksi kendaraan bertenaga bensin dan akan beralih fokusnya pada baterai berteknologi tinggi yang inovatif, mobil listrik, dan truk listrik.