Sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenkes, saat ini dari 10 ribu lebih puskesmas yang ada, masih ada sekitar 2.200 puskesmas dengan 11.100 puskesmas pembantu yang belum memiliki akses internet.
Aktivitas ini juga disebut bisa mendukung agenda digitalisasi transformasi kesehatan Indonesia serta memungkinkan konsultasi layanan kesehatan dan pelatihan tenaga kesehatan bisa dilakukan dari jarak jauh secara online.
Jika melihat laporan Speedtest Global Index dari Ookla bulan Juli 2023, kecepatan internet Indonesia sendiri berada di urutan ke 96 untuk mobile dan fixed broadband berada di peringkat 122. Peringkat ini jauh dibanding Starlink.
Melansir berbagai sumber, kecepatan download internet mobile Indonesia adalah 24,21 Mbps, upload 13,38 Mbps dan latensi 27 ms. Sementara pada fixed broadband ada di angka 27,11 mbps, upload 14,69 mbps, dan latensi 7 ms.
Untuk Starlink, memiliki kecepatan download 66,59 Mbps, upload 7,74 Mbps, dan latensi 62 ms di Amerika Serikat. Bahkan di Kanada kecepatannya mencapai 93,97 Mbps, upload 9,60 Mbps, dan latensi 70 ms.
(SLF)