IDXChannel - Suzuki pamerkan mobil terbang di ajang Japan Mobility Show (JMS) 2023 di Tokyo Big Sight, Jepang. Mobil canggih itu diberi nama SkyDrive.
Mobil terbang (eVTOL aircraft) ini dibangun kerja sama antara Suzuki Motor Corp dengan SkyDrive Inc. Rencananya kendaraan masa depan Suzuki SkyDrive akan diproduksi di pabrik milik Suzuki, Prefektur Shizuoka pada musim semi 2024.
Founder dan CEO SkyDrive Tomohiro Fukuzawa mengatakan mobil terbang Suzuki SkyDrive menggunakan tenaga listrik sehingga lebih ramah lingkungan. Standar keamanannya pun sangat diperhatikan sama seperti pesawat terbang.
"Dibandingkan dengan helikopter lebih ramah lingkungan karena memakai tenaga listrik. Selain itu, suaranya lebih senyap dibandingkan helikopter karena tidak menggunakan mesin pesawat," kata Tomohiro Fukuzawa saat berbincang dengan jurnalis dari Indonesia di Booth Suzuki JMS 2023, Rabu (25/10/2023).
Tomohiro menambahkan, mobil terbang Suzuki SkyDrive dikembangkan bergerak secara autonomus dengan kapasitas penumpang tiga orang.
"Mobil terbang yang kami kembangkan bergerak dengan daya dorong ke atas sehingga tidak memerlukan lahan luas seperti helikopter. Ini cocok untuk di gedung- gedung perkotaan," katanya.
Saat ditanya apakah tertarik masuk ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan, yang digadang-gadang sebagai kota smart city, dia mengaku tertarik.
"Iya tertarik, kami akan menjajakinya," lanjut Tomohiro Fukuzawa.
Dia mengungkapkan Suzuki SkyDrive bisa digunakan sebagai kendaraan pribadi maupun taksi terbang. Namun, pengendara mobil ini harus memiliki lisensi khusus.
Diketahui, mobil terbang Suzuki SkyDrive akan dibangun secara bertahap. Pada 2025 daya tempuh mobil terbang ini dengan satu pilot dan dua penumpang dapat menempuh perjalanan 15 km.
Kemampuan tempuh Suzuki SkyDrive akan ditingkatkan hingga 30 km pada 2029 dengan daya angkut satu pilot dan dua penumpang. Pada 2031 akan disempurnakan menjadi mobil terbang autonomus berkapasitas tiga penumpang dengan jarak tempuh 40 km.
"Untuk kapasitas baterai sama dengan mobil. Untuk sekali pengisian daya hanya membutuhkan waktu 30 menit," kata Tomohiro.