Sebelum melakukan tindakan, Wirawan menjelaskan harus dilihat dulu apakah ada arus listrik pada bodi mobil. Pasalnya, tegangan arus tinggi yang berasal dari baterai dapat menyebabkan kematian.
“Sebelum melakukan pemotongan, kita cek dulu ada aliran listriknya atau tidak. Dulu kita punya alatnya namanya Tac Stick, jadi itu untuk mendeteksi apakah ada aliran listrik. Setelah itu, kita nggak bisa melakukan tindakan, kita harus mencari komponen untuk memutus aliran listrik secara manual,” ujar Agus.
Agus menyampaikan komponen tersebut ibarat MCB yang berfungsi menyalurkan arus listrik dari sumber ke rumah. Jika tidak, maka bahaya arus tegangan tinggi mengintai petugas karena mobil masih dialiri arus listrik.
“Setiap ada mobil listrik yang baru kita survey, cuma mau cari itu aja. Setiap mobil letaknya berbeda-beda soalnya. Kalau Wuling Air ev itu adanya di depan, sempit banget tempatnya, tangan saya saja nggak masuk. Kalau Nissan warnanya hitam jadi tidak terlihat, dia ada di samping jok depan, alasannya mempertahankan estetika,” ucapnya.