Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, pabrik tersebut akan beroperasi pada 2024. Bahkan, ini dapat meningkatkan kapasitas produksi.
“Pabrik baterai saat ini on progress, dijadwalkan 2024 akan diperkenalkan dan diresmikan. Kapasitas baterai kami yang tadinya dari 20.000 akan menjadi 70.000. Varian juga akan bertambah,” kata Frans saat ditemui di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Hasil baterai dari pabrik tersebut, diakui Frans, nantinya bukan hanya mengisi pasar lokal, tapi akan diekspor ke beberapa negara. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kendaraan listrik dunia.
“Ada negara-negara Asia sudah pasti plus sama negara Cina dan sekitarnya, seperti Hong Kong. Totalnya ada 14 (negara) kira-kira yang jadi tujuan ekspor. Nanti kita konfirmasi lagi lebih pastinya,” tutur dia.
Ketersedian baterai lokal diprediksi bakal menurunkan harga dari mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Namun, Frans belum mau mengungkapkan lebih detail berapa penurunan harga terhadap mobil listrik tersebut.