sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Twitter Kembali Tunda Peluncuran API, Ternyata Ini Alasannya

Technology editor Raden Yusuf
15/02/2023 06:03 WIB
Perubahan AP Perusahaan sendiri kemungkinan akan berdampak lebih besar pada upaya penyelamatan.
Twitter Kembali Tunda Peluncuran API, Ternyata Ini Alasannya (FOTO:MNC Media)
Twitter Kembali Tunda Peluncuran API, Ternyata Ini Alasannya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Twitter kembali menunda peluncuran Application Programming Interface (API) berbayarnya. 

Menurut AppleInsider, platform tersebut mengatakan, bahwa mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dari sisi desain.

Seperti yang dilansir dari laman gadgetsnow, twitter mengungkapkan alasan utama mengapa menunda peluncuran API berbayarnya. Hal itu karena platform berlogo burung biru tersebut

"Sebagai bagian dari upaya kami untuk menciptakan pengalaman yang optimal bagi komunitas pengembang, kami akan menunda peluncuran platform API baru kami beberapa hari lagi,” tulis Twitter. 

Saat twitter pertama kali mengumumkan mematikan API Gratisnya, Twitter mengatakan, bahwa akan memutus akses pada 9 Februari. Hal itu pun mendorong kembali tanggal cut off menjadi 13 Februari tanpa peringatan.

Mengenai hal itu, Elon Musk belum banyak bicara soal bagaimana akses berbayar ke API twitter bisa berfungsi, selain menyarankan perusahaan akan dikenakan biaya USD 100 per bulan atau sekitar Rp1,5 juta dan tambahan 'verifikasi ID' untuk membatasi penyalahgunaan bot.

Sementara itu, Twitter juga mengatakan, bahwa pihaknya berencana untuk memperkenalkan tingkat akses gratis yang memungkinkan bot 'baik' untuk men-tweet hingga 1.500 kali sebulan.

Perlu dicatat, bahwa klien pihak ketiga dan pembuat akun otomatis bukanlah satu-satunya orang yang menggunakan API Twitter. Peneliti pun kerap menggunakan data yang dihasilkan platform untuk berbagai tujuan.

Contohnya, setelah kejadian baru-baru ini saat gempa dahsyat yang menewaskan sedikitnya 36.000 orang di Turki dan Suriah, anggota diaspora Turki telah menggunakan tweet untuk membuat peta panas, yang menunjukan di mana para penyintas bisa ditemukan.  

Hal tersebut dimaksudkan untuk membagikan temuan mereka kepada kru penyelamat dan organisasi bantuan.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Time, peneliti dan orang-orang yang terlibat dalam upaya penyelamatan mengatakan langkah-langkah pemotongan biaya Elon Musk. Termasuk beberapa PHK Yang dilakukan, sejak mengambil alih perusahaan pada bulan Oktober lalu.

Perubahan AP Perusahaan sendiri kemungkinan akan berdampak lebih besar pada upaya penyelamatan. Hal itu diungkapkan oleh Sedat Kapanoglu, salah satu peneliti software yang terlibat dalam proyek tersebut.

"Jika API berhenti, aliran data akan berhenti dan orang-orang hanya akan bergantung pada cara koordinasi yang lebih lambat untuk upaya bantuan, Itu dapat memiliki efek yang mengubah hidup. Itu penting," ujar Sedat Kapanoglu.

Sebagai informasi, Twitter menyediakan API untuk memudahkan sejumlah developer untuk mengambil data dari twitter dan mengolahnya. Pengumpulan data dari twitter sendiri bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement