IDXChannel - Potensi ancaman siber terus meningkat seiring berjalannya waktu. Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky menyebut bahwa ada potensi serangan siber yang besar di tahun 2024.
Dikutip dari pernyataan resminya, Senin (1/1/2024), Kaspersky mengatakan tren Web3 dan permintaan untuk malware loader bakal meningkat signifikan. Dan dampak ancamannya semakin merusak.
Pada tahun ini, diperkirakan juga terjadi lonjakan serangan yang didorong oleh AI dan peniruan saluran komunikasi, sehingga akan mengarah pada menjamurnya kampanye berkualitas rendah.
Selain itu, para ahli Kaspersky memprediksi para penjahat siber akan memanfaatkan popularitas sistem pembayaran langsung, yang mengakibatkan munculnya malware clipboard dan peningkatan eksploitasi Trojan mobile banking.
Misalnya saja kelompok penjahat siber seperti Grandoreiro yang telah berekspansi ke luar negeri, di mana mereka telah menargetkan lebih dari 900 bank di 40 negara.
Tren mengkhawatirkan lainnya pada 2024 adalah meningkatnya paket backdoor open source. Penjahat siber akan mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak sumber terbuka yang banyak digunakan, sehingga membahayakan keamanan dan berpotensi menyebabkan pelanggaran data dan kerugian finansial.
Dan para ahli memperkirakan kelompok afiliasi dalam ekosistem penjahat siber akan menunjukkan struktur yang lebih fleksibel di tahun mendatang, dengan anggota yang sering berpindah atau bekerja untuk beberapa kelompok secara bersamaan.
Kemampuan beradaptasi ini akan mempersulit penegakan hukum untuk melacak mereka dan memerangi kejahatan dunia maya secara efektif.
Prediksi penting lainnya meliputi adopsi global Sistem Transfer Otomatis (Automated Transfer Systems). Adopsi global ATS seluler akan melampaui batas negara Brasil, sehingga memungkinkan penjahat siber di seluruh dunia mengeksploitasi sistem ini demi keuntungan finansial.
Ada juga risiko penurunan zero-days, peningkatan eksploitasi satu hari. Pelaku kejahatan siber akan beralih ke eksploitasi satu hari yang lebih dapat diandalkan karena kelangkaan zero-day, yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas.