2. Downvoted and unfollowed
Variasi dari skema di atas adalah pengambilalihan akun iklan berbayar di jejaring sosial. Kekhususan platform media sosial menciptakan masalah tambahan bagi perusahaan yang ditargetkan.
Pertama, akses terhadap akun media sosial perusahaan biasanya ditautkan dengan akun pribadi karyawan. Seringkali penyerang cukup membobol komputer pribadi karyawan atau mencuri kata sandi jejaring sosial mereka untuk mendapatkan akses hingga cakupan tindakan yang diberikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
"Itu termasuk memposting di halaman jejaring sosial perusahaan, mengirim email ke pelanggan melalui mekanisme komunikasi bawaan, dan memasang iklan berbayar. Mencabut fungsi-fungsi ini dari karyawan yang disusupi sangatlah mudah selama mereka bukan administrator utama halaman perusahaan — dalam hal ini, memulihkan akses akan sangat memakan banyak tenaga,"paparnya.
Kedua, sebagian besar iklan di jejaring sosial berbentuk postingan promosi yang dibuat atas nama perusahaan tertentu. Jika penyerang memposting dan mempromosikan penawaran palsu, audiens akan segera melihat siapa yang mempublikasikannya dan dapat menyuarakan keluhan mereka langsung di bawah postingan tersebut. Dalam hal ini, perusahaan tidak hanya akan menderita kerugian finansial namun juga reputasi nyata.
Ketiga, di jejaring sosial, banyak perusahaan menyimpan database pelanggan khusus yang tertarik dengan berbagai produk dan layanan atau yang sebelumnya pernah mengunjungi situs web perusahaan.