Kondisi ini menjadkan uang tunai tidak lagi menjadi raja, karena pembayaran digital kini menyumbang lebih dari 50 persen transaksi di kawasan ini.
Secara keseluruhan, kinerja sektor fintech Asia Tenggara dipengaruhi oleh era suku bunga tinggi yang menjadi salah satu hambatan bagi konsumen untuk mengelola simpanan dan kekayaan.
Model bisnis berkelanjutan juga mulai bermunculan di kalangan perusahaan murnI fintech, sementara perusahaan keuangan tradisional mempercepat proses digitalisasi untuk mempertahankan pengguna. Iklim ini menjadi peluang bagi startup fintech seperti Xendit untuk terus bertumbuh dan berkembang.
Informasi saja, Xendit sendiri merupakan platform penyedia solusi pembayaran. Perusahaan memungkinkan bisnis menerima pembayaran, mencairkan gaji, menjalankan pasar, dan banyak lagi.
Xendit menawarkan pembayaran otomatis, pembayaran sesuai permintaan, hingga layanan integrasi. Startup ini didirikan pada 2014 dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia.