Pertumbuhan di penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkatkan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional bank, yang pada akhirnya membuat laba bersih Bank Ina meningkat di posisi Juli 2021 menjadi Rp25,6 miliar. Sebagai catatan, hingga Desember 2020 lalu perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp19,3 miliar.
"Rasio permodalan bank juga masih sangat kuat dengan CAR di atas 30% dan masih akan meningkat dengan rencana perseroan untuk melakan right issue di semester II/2021," pungkasnya.
Perseroan sebelumnya telah mengumumkan rencana penerbitan saham baru (rights issue) dengan menggunakan laporan keuangan semester I/2021. Hal itu disebutkan dalam rencana penyampaian laporan publikasi keuangan dan laporan keuangan interim (audited) Bank Ina per 30 Juni 2021 kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bank Ina akan melakukan penambahan modal perseroan dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan penerbitan sebanyak-banyaknya 2 miliar dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diselenggarakan pada Juni kemarin.
(SANDY)