IDXChannel - Kinerja keuangan PT Bank Jago Tbk masih mencatat kerugian yang cukup besar pada Semester I-2021, di mana emiten berkode ARTO ini masih merugi sebesar Rp47 triliun. Hal ini terjadi karena perseroan terus mengalokasikan sebagian besar biayanya untuk investasi.
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, mengungkapkan, perusahaan yang bergerak sebagai bank teknologi ini terus menginvestasikan dananya ke bidang IT, pengembangan aplikasi dan rekruitmen talenta baru. Alhasil, biaya operasional (operating expense) pun meningkat sebanyak 135% menjadi Rp183 miliar.
“Jadi, kinerja kami belum positif karena faktor investasi. Kami menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dan masih sejalan dengan perencanaan awal. Investasi ini tentu akan bisa dinikmati hasilnya di masa mendatang,” kata Kharim di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Namun, apabila dihitung secara kuartalan, kinerja Bank Jago sejatinya semakin membaik. Pada kuartal I 2021, ARTO membukukan kerugian Rp38 miliar.
Kondisi ini diraih berkat kenaikan kredit dan penempatan dana lebih dari hasil rights issue di instrumen produktif lainnya, sehingga kerugian dapat diperkecil menjadi Rp9 miliar pada kuartal II 2021.