“Data tersebut menunjukkan bahwa kinerja bank ini terus membaik dan semakin solid,” lanjutnya.
Dari sisi aset, terdapat kenaikan yang signifikan sebesar 491% dari Rp1,7 triliun menjadi Rp 10 triliun. Adapun ekuitas meningkat 538% dari Rp1,3 triliun menjadi Rp8,1 triliun.
Dari sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan 326% menjadi Rp1,73 triliun yang mencerminkan tingginya kepercayaan publik terhadap bisnis model Bank Jago.
“Berbagai indikator keuangan menunjukkan Jago memiliki fundamental yang sangat kuat dan mampu menopang target untuk tumbuh secara berkelanjutan,” jelas Kharim.
Sementara itu, penyaluran kredit Rp2,17 triliun, tumbuh 695% dari posisi yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Jika secara kuartalan, kredit meningkat 68%. Dan jika ditarik dari posisi akhir Desember 2020 (year to date/ytd), kredit melesat 139%.