IDXChannel - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terlibat aktif di bursa karbon Indonesia (IDX Carbon). Pada perdagangan pertama, Bank Mandiri telah membeli 3.000 ton karbon.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar berharap nantinya industri perbankan melalui aturan yang disiapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa ikut juga berpartisipasi.
"Terutama kita sadar bahwa perbankan itu semestinya bisa berperan lebih dalam hal ini karena kami mengelola berbagai sektor industri yang mana ini juga bisa pertemuan, berperan menjadi fasilitator," kata Alexandra dalam LPPI Virtual Seminar #95 : Bursa Karbon dan Peluangnya bagi Sektor Keuangan Indonesia, Selasa (21/11/2023).
Menurut Alexandra, hal itu karena industri perbankan tidak terlepas dari ada nasabah atau debitur yang bergerak di industri renewable energy, transportasi dan sebagainya. Disisi lain juga menghasilkan emisi karbon dalam jumlah tertentu.
"Oleh karenanya kami berharap mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama ada aturan terkait bagaimana keterlibatan dari industri perbankan," ungkap Alexandra.
Perlu diketahui, alasan Bank Mandiri ikut serta bursa karbon tersebut karena pemerintah telah menetapkan target net zero emission (NZE) pada 2060.
Merespon target pemerintah itu, Bank Mandiri pun menetapkan komitmen NZE operations pada 2030 dan NZE financed emissions (scope 3) pada 2060.
Pembelian kredit karbon juga merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap perdagangan karbon Indonesia dan upaya Bank Mandiri untuk menurunkan emisi karbon.
Selain itu, upaya lainnya Bank Mandiri meluncurkan kartu ramah lingkungan, yakni kartu prepaid (e-money) dan kartu debit dari plastik daur ulang (R-PVC) serta cardless credit card. Kartu tersebut berpotensi dapat menurunkan emisi sebesar 2.250 ton CO2 eq per tahun.
Bank Mandiri pun berinovasi untuk menurunkan emisi karbon melalui kegiatan operasionalnya. Bank Mandiri misalnya menciptakan fitur digital carbon tracking dan melakukan carbon off-setting melalui nature based-solution (NBS).
Lalu, Bank Mandiri menerapkan green operation yang diantaranya melalui proses digitalisasi proses bisnis, menggunakan electric vehicle sebagai kendaraan operasional, pemasangan panel surya, serta optimalisasi air daur ulang di kantor operasionalnya.
(SLF)