Kusman pun menyebut, akad massal melalui kerja sama dengan PT Brantas Abipraya (Persero) melibatkan sebanyak 99 karyawan. Nilai pembiayaan masing- masing karyawan berkisar sebesar Rp400 juta hingga Rp500 juta sesuai harga unit rumah yang akan diambil.
“Kami berharap pembiayaan pemilikan rumah melalui House Ownership Program for Employee ini menjadi salah satu cara memasyarakatkan pembiayaan berbasis syariah. Juga tentunya memperluas penetrasi produk Griya Hasanah yang memang memiliki banyak keunggulan bagi nasabah,” kata Kusman.
Adapun hingga akhir kuartal III 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan produk Griya Hasanah (KPR) mencapai Rp40 triliun.
Pencapaian itu naik sekitar 10,40% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, dan didominasi oleh pembelian rumah baru.
BSI saat ini berada pada posisi ke-5 terbesar secara nasional sebagai bank penyalur pembiayaan rumah. Mayoritas penyaluran pembiayaan rumah oleh BSI didominasi di Pulau Jawa (68%) dan di luar pulau jawa (32%).
Untuk memperdalam penetrasinya, BSI Griya Hasanah telah menggandeng lebih dari 4.000 developer terkemuka berskala nasional di antaranya Ciputra, Jaya Properti, Alam Sutra, Metland, MAS Group, dan lainnya. Melalui kerja sama ini, BSI dan para developer siap memberikan berbagai pilihan hunian sesuai prinsip syariah dan kebutuhan nasabah.
(SANDY)