Sebelum sukses seperti saat ini, Ayam Gohyong Menteng milik Dadan juga pernah mengalami berbagai tantangan, hambatan, yang tak mudah untuk dijalani selama ini.
Sebelum membuka kedainya di kawasan Antasari, Dadan berkisah bahwa dirinya bersama Sang Ayah dan keluarga lainnya telah cukup berjualan ayam gohyong di daerah Menteng, tepatnya di Jalan Theresia, Jakarta Pusat.
Di sana, pemimpin sekaligus pemilik bisnis adalah Sang Ayah sendiri. Namun sayangnya, setelah cukup lama berjualan di sana, lapak tempat Dadan dan Sang Ayah berjualan digusur oleh petugas ketertiban lingkungan.
Setelah digusur, menurut Dadan, dia dan keluarganya sempat pulang ke Sukabumi, dan berharap bisa membuka bisnis di sana. Hal ini sengaja dilakukan karena usia Sang Ayah juga sudah lanjut, sehingga berharap bisa mulai menata hidup dengan tenang di Tanah Kelahiran.
"Cuma yang namanya pernah tinggal dan hidup di kota (Jakarta), pas di desa tuh ya saya ngerasa kurang (pemasukan) aja gitu. Makanya, akhirnya Abah tetap di kampung, saya balik ke Jakarta dan buka (gohyong) lagi di sini (Antasari) pake nama Ayam Gohyong Menteng," tutur Dadan.