Kenyang Digusur
Tak hanya di Menteng saja, ancaman penggusuran juga masih senantiasa mengintai saat Dadan mulai meretas asa berbisnisnya di daerah Pangeran Antasari.
Selain penggusuran, beragam tantangan lain yang juga harus dihadapi Dadan, di antaranya, soal belum adanya pelanggan yang mengenal masakan Dadan, hingga harga jual yang juga harus disesuaikan dengan masyarakat di sekitar tempat baru, agar tidak terlalu mahal, namun juga masih menyisakan keuntungan yang cukup bagi Dadan.
"Pokoknya lengkap mah, kalau soal (pengalaman) digusur. Sampai 'kenyang'. Dari mulai buka 2014 sampai lima tahun jualan, sudah nggak keitung lagi berapa kali pindah-pindah tempat. Cuma emang nggak jauh sih. Paling ke seberang jalan, lalu geser berapa ratus meter gitu. Tergantung yang punya lahan aja, kita dibolehinnya (jualan) di mana. Tapi tetap di daerah (Antasari) sini juga," ungkap Dadan.
Tak cukup hanya itu, jelang masuk ke 2020, tantangan lebih berat lagi datang, yaitu dengan terjadinya pandemi COVID-19, di mana saat itu Dadan terpaksa harus menutup penuh usahanya, seiring dengan diterapkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Akibat dari kondisi tersebut, Dadan mengaku sepenuhnya berhenti berjualan sampai berbulan-bulan. Baru, ketika pandemi sudah melandai, perlahan kebijakan pembatasan juga mulai longgar, sehingga Dadan bisa kembali berjualan.