IDXChannel - Para analis memproyeksikan, Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan hingga 25 basis poin bulan ini.
Namun, kenaikan tersebut dinilai tak berdampak signifikan pada pertumbuhan kredit perbankan.
Lalu, bagaimana nasib cicilan kredit seperti kredit perumahan rakyat (KPR)?
Ekonomi BCA David Sumual mengatakan, kenaikkan suku bunga acuan tidak akan berdampak pada cicilan KPR secara langsung, melainkan membutuhkan waktu atau ada lagging time.
Ia mengatakan, yang lebih dulu terpengaruh oleh kenaikkan suku bunga yakni deposito rate karena adanya persaingan antar bank. Sementara itu, kenaikan KPR akan bergantung pada tingginya permintaan.
"Kalau permintaannya kuat kemungkinan juga suku bunga kredit pada akhirnya akan mengikuti. Jadi kalau mau ambil kredit sekarang mumpung suku bunganya murah," kata David saat dihubungi MPI di Jakarta, Selasa (19/7/2022).
Ia juga menilai bahwa BI tidak akan agresif menaikkan suku bunga dalam satu waktu seperti bank sentral negara lain. BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga secara gradual.
Sementara itu, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengatakan bahwa kenaikka suku bunga acuan akan turut mengerek bunga cicilan KPR, namun akan secara bertahap karena yang menjadi faktor bukan hanya suku bunga acuan, melainkan dipengaruhi juga oleh jumlah likuiditas perbankan.
"Dampaknya bunga KPR akan terkerek juga, tapi faktornya tidak hanya dari suku bunga, tapi likuiditas juga. Dan biasanya kenaikannya tidak langsung, akan ada waktu tundanya," kata Irman.
(SAN)