Dia menilai kebijakan pemerintah dapat mengakselerasi distribusi pembiayaan di tengah masih lemahnya permintaan domestik.
Baca Juga:
“Karena pertumbuhan ekonomi kita masih di bawah kapasitas nasional, sehingga permintaan domestik perlu kita dorong,” ujar dia.
Sejalan dengan itu, BI juga telah menempuh berbagai kebijakan ekspansif. Sepanjang September 2024–September 2025, BI memangkas BI Rate sebanyak enam kali hingga berada di level 4,75 persen.
Baca Juga:
Selain suku bunga, BI memperlonggar likuiditas dengan menurunkan posisi instrumen moneter Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dari Rp916,97 triliun pada awal 2025 menjadi Rp716,62 triliun per 15 September 2025.