sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI Terbitkan Instrumen Baru, Investor Untung atau Buntung?

Banking editor Anggie Ariesta
10/11/2023 13:54 WIB
Instrumen baru yang dirilis Bank Indonesia (BI) guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dinilai menguntungkan sekaligus memberikan kerugian bagi investor.
BI Terbitkan Instrumen Baru, Investor Untung atau Buntung? (Foto: MNC Media)
BI Terbitkan Instrumen Baru, Investor Untung atau Buntung? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Instrumen baru yang dirilis Bank Indonesia (BI) guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dinilai menguntungkan sekaligus memberikan kerugian bagi investor dan industri keuangan.

Adapun instrumen moneter baru tersebut yakni Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) yang diluncurkan pada 21 November 2023.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin mengatakan, hadirnya instrumen baru tersebut akan menjaga likuiditas dan segala kondisi yang akan terjadi pada nilai tukar rupiah.

"Pertama, likuiditas, supaya menahan laju capital outflow karena penguatan dolar, penguatan tingkat suku bunga The Fed yang secara global berpengaruh sehingga khawatir akan banyak capital outflow," kata Amin kepada MNC Portal, Jumat (10/11/2023).

Menurutnya, The Fed akan terus mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi (higher for longer) karena target inflasi Amerika yang 2% masih belum tercapai. Kondisi ini tentu akan membuat rupiah dikhawatirkan semakin tertekan.

"Sehingga perlu disediakan instrumen yang dengan instrumen itu orang tetap bisa menyimpan dananya dalam bentuk valuta asing, misalnya dolar Amerika dan manakala kondisi tertentu pengen dilepas, pengen dirilis, pengen diambil porsi dari nilai dolar yang dimiliki tinggal kemudian dicairkan, dijual," jelas Amin.

Dengan adanya instrumen baru ini, nilai tukar rupiah bisa stabil sehingga investor tak terlalu khawatir membawa uangnya ke luar negeri, menjadikannya instrumen 'stay' di dalam valuta asing atau dolar.

"Jadi ini menjadi alternatif pilihan bahwa investor tidak perlu takut, tidak perlu khawatir dan diharapkan untuk berpikir mendapatkan gain lebih dari instrumen itu SVBI dan SUVBI ini," ungkapnya.

Amin bilang. dengan menahan laju pelemahan rupiah akan memperkuat posisi Indonesia di mata global. Karena itu, Amin tidak melihat instrumen SVBI dan SUVBI sebagai sebuah kerugian, kecuali investor tetap pergi dari Indonesia.

"Sebaliknya kalau ini menguntungkan berarti yang merugikan apa sih? karena itu kan harus ada yang jamin uangnya kalau suatu saat perubahan dolar dan rupiahnya volatile di masa mendatang itu akan menimbulkan dampak atau risiko kerugian sebenarnya ya," jelas Amin.

Terakhir, Bank Indonesia berusaha menjaga likuiditas yang dihadapi oleh beberapa industri keuangan terutama bank umum.

"Meskipun ini coba ditawarkan kepada lembaga keuangan non bank yang ada di Indonesia, tinggal mikirin instrumen dolar nya ini akan berimbas seperti apa buat industri keuangan," kata dia.

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement