"Jadi dua tahap, BTN syariah akan men-spin off dengan mencari cangkang perusahaan perbankan syariah yang eksisting, memindahkan asetnya yang cukup besar, kemudian BSI nanti masuk sebagai pemegang saham di situ," ujar Tiko saat ditemui di SCBD, ditulis Selasa (15/8/2023).
Tiko tidak dapat memastikan bahwa merger BSI dan BTN Syariah bisa direalisasikan akhir tahun ini. Pasalnya, skema penggabungan kedua entitas perbankan syariah masih digodok pemerintah.
Di sisi lain, BTN selaku induk usaha BTN Syariah dan BSI merupakan perusahaan publik, sehingga membuat pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas cukup hati-hati.
Keduanya juga perlu melakukan announcement atau pernyataan informasi secara publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) terlebih dahulu.
"Belum, belum tahu (terealisasi akhir 2023), ini lagi digagas, ini lagi dicari polanya. Karena kan BTN perusahaan publik yah, BSI juga perusahaan publik, jadi kita harus hati-hati," katanya.
"Jadi ini yang saya sampaikan ini sebagai informasi dalam rangka konteks rencana, kajian yah, karena ini kan dua-duanya perusahaan publik, jadi mereka harus melakukan announcement secara publik dulu," pungkas Tiko.
(FAY)