sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menakar Potensi Untung Merger BRIS dan BTN Syariah

Market news editor Melati Kristina - Riset
08/05/2023 07:00 WIB
Dua bank syariah BSI dan BTN Syariah bakal merger pada tahun ini yang dapat memperkuat kinerja emiten hingga ekosistem perbankan syariah RI.
Menakar Potensi Untung Merger BRIS dan BTN Syariah. (Foto: MNC Media)
Menakar Potensi Untung Merger BRIS dan BTN Syariah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Dua bank syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah dikabarkan bakal melakukan merger pada tahun ini. Ini akan menjadi sentimen menarik untuk memperkuat kinerja emiten.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, merger BRISI dan BTN Syariah bakal selesai pada akhir tahun 2023. Adapun, kedua perusahaan tersebut saat ini tengah mematangkan negosiasi terkait penggabungan tersebut.

"BSI dan BTN syariah terus melakukan negosiasi dan insyaAllah akhir tahun ini bisa final," ungkap Erick di Kementerian BUMN, Kamis (4/5).

Di samping itu, Erick juga menjelaskan bahwa sinergi yang dilakukan oleh kedua bank tersebut bertujuan untuk memperluas akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) baik konvensional maupun syariah, terutama bagi generasi milenial.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah berpendapat bahwa aksi merger yang dilakukan BRIS dan BTN Syariah yang berfokus pada KPR dapat membantu mengembangkan pasar syariah di sektor properti.

“Dengan merger tersebut, sektor properti BTN Syariah akan mengalami penguatan dari sisi pembiayaan dari BRIS karena pembiayaannya ditentukan oleh ketersediaan dana dari bank sehingga bisa memberikan simbiosis mutualisme,” kata Piter kepada IDX Channel, Jumat (5/5).

Kendati demikian, Piter mengatakan bahwa ada risiko yang mengintai dari aksi merger tersebut, terutama bagi aset induk BTN Syariah, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

“Saat ini BTN Syariah masih menjadi unit usaha syariah yang tergabung dengan induknya, sehingga sebelum melaksanakan merger BTN Syariah perlu dilepas terlebih dahulu oleh BBTN agar meminimalisir berkurangnya aset dari BBTN,” jelas Piter.

Lebih lanjut, Piter menjelaskan bahwa BBTN merupakan bank strategis BUMN, sehingga perlu dipertimbangkan agar tidak berdampak negatif bagi pembiayaan perumahan.

“Fokus dalam mengembangkan KPR tersebut jangan sampai menyebabkan kekurangan aset bagi BBTN yang akan berdampak negatif dalam membiayai perumahan,” pungkas Piter.

Kinerja BRIS Moncer, BBTN Justru Terkontraksi

Dilihat dari kinerja keuangannya, BRIS mencatatkan kinerja kuartal I-2023 yang kuat. Sedangkan, kinerja keuangan BBTN di periode ini justru terkontraksi.

Melansir laporan keuangan emiten, BRIS berhasil membukukan laba bersih yang melesat hingga 47,64 persen menjadi Rp1,45 triliun pada kuartal I-2023.

Sementara, pendapatan dari penyaluran dana emiten turut menguat 17,70 persen menjadi Rp5,61 triliun pada periode ini.

Adapun, menurut CGS CIMB dalam laporannya yang dirilis pada Mei 2023, pertumbuhan solid BRIS di kuartal I-2023 mengalahkan ekspektasi konsensus.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement