“BTN punya cara sendiri nanti, artinya dia punya langkah sendiri bisa aja, nanti BUMN punya bank syariah dua boleh kan! Bisa satu juga, bank konvensional kita punya empat,” paparnya.
Arya memandang potensi pasar syariah di dalam negeri sangat besar. Sehingga, opsi BUMN memiliki dua bank syariah bisa saja dilakukan.
Kementerian BUMN, lanjut dia, sudah memiliki strategi jitu di balik merger kedua bank syariah tersebut, termasuk potensi pasar yang bakal ditargetkan.
“Masa nggak boleh dua? biar seru, bisa aja kan bank syariah ada dua, potensinya kan besar. [Mau menyasar ke mana atau bisnis lain dengan BTN Syariah]? Nanti pasti ada, tenang aja, udah ada semua, gak mungkin lah kita bikin, ngak ada strateginya,” lanjut Arya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2023 lalu mengaku belum menerima proposal merger BTN Syariah dan Bank Muamalat Indonesia.