IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) terus melakukan strategi guna menghadapi suku bunga tinggi. Hal tersebut sejalan dengan kinerja kuartal III BTN yang angkanya cukup bagus dan proyeksi laba bersih tumbuh 10%.
Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra mengatakan, pihaknya optimis hingga akhir tahun 2023 akan mencapai seluruh target yang sudah ditetapkan, khususnya dalam pertumbuhan kredit.
"Untuk pertumbuhan kredit kita bisa tumbuh hampir 10% di 9,9%, main engine nya tetap ada di sektor perumahan khususnya di KPR dan juga di sektor yang kita sebut dengan KPR and beyond atau Mortgage and beyond, jadi produk-produk home equity loans," ujar Nofry dalam Market Review IDX, Kamis (14/12/2023).
Nofry melanjutkan, untuk produk yang sifatnya soft loan seperti KUR dan SMe yang lainnya dan disamping juga kredit komersial, itu yang perseroan lakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit BTN.
Dari sisi funding, BTN bisa tumbuh 4% karena dalam melakukan strategi pertumbuhan funding perseroan menentukan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung atau mensupport pertumbuhan kredit dan juga tentunya memenuhi seluruh kebutuhan likuiditas bank.
"Karena kita tahu di tahun 2023 ini suku bunga acuan cukup tinggi jadi kita harus melakukan strategi yang pas dan juga kestabilan antara kebutuhan likuiditas dan juga pertumbuhan profitabilitas bank," ungkap Nofry.
Selanjutnya dari sisi permodalan, BTN mencatatkan kinerja yang baik, dimana CAR berada di 19,5% dan ini juga cukup untuk membiayai pertumbuhan bisnis bank BTN.
Dari sisi laba bersih, lanjut Nofry, BTN tumbuh hampir 3%-4% dan pihaknya optimis sampai akhir tahun nanti laba bisa tumbuh 8%-10%.
"Jadi hopefully seluruh rasio-rasio profitabilitas dalam bentuk ROE dan ROA kita bisa capai sesuai dengan targetnya," ujar Nofry.
(SLF)