- Bunga Deposito: Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Sebelum Anda mulai menghitung menggunakan rumus di atas, pastikan Anda menghitung terlebih dahulu profit atau keuntungan dari bunga deposito serta jumlah pajak deposito yang harus dibayarkan. Berikut ini rumus menghitung profit dari bunga deposito.
- Profit dari Bunga Deposito: (Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor*dalam satuan hari) / 365 (hari)
- Jumlah Pajak Deposito: Tarif Pajak x Profit dari Bunga Deposito
Keterangan:
- Setoran Pokok = jumlah uang yang didepositokan
- Suku Bunga = bunga tahunan dalam persentase
- Jangka Waktu = lama penyimpanan dalam hari
- Pajak = pajak atas bunga deposito (biasanya 20 persen)
- 365 = jumlah hari dalam setahun (dalam perhitungan perbankan umum)
Contoh Perhitungan Bunga Deposito
Sebagai contoh, seseorang menempatkan deposito sebesar Rp100.000.000 dengan suku bunga 5 persen per tahun dan jangka waktu 3 bulan (90 hari) dengan pajak bunga 20 persen. Maka, cara menghitung bunga deposito bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
1. Hitung Bunga Bruto (Sebelum Pajak)
(Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor) / 365 = (100.000.000 x 5% x 90): 365
= Rp1.232.876
2. Hitung Pajak Bunga
Pajak bunga yang dikenakan adalah sebesar 20 persen atau Rp246.575.
3. Hitung Bunga Neto (Setelah Pajak)
Jadi, bunga bersih yang akan diterima setelah pajak adalah Rp1.232.876 – Rp246.575 sama dengan Rp986.301.
Faktor yang Memengaruhi Bunga Deposito
Beberapa faktor yang menentukan besarnya bunga deposito antara lain sebagai berikut.