sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

CEO ANZ: Gejolak Sektor Perbankan Global Bisa Picu Krisis Keuangan

Banking editor Wahyu Dwi Anggoro
27/03/2023 07:57 WIB
CEO ANZ Shayne Elliott mengatakan pada Senin (27/3/2023) bahwa gejolak dalam sistem perbankan global berpotensi memicu krisis keuangan.
CEO ANZ: Gejolak Sektor Perbankan Global Bisa Picu Krisis Keuangan. (Foto: MNC Media)
CEO ANZ: Gejolak Sektor Perbankan Global Bisa Picu Krisis Keuangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemimpin Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) Shayne Elliott mengatakan pada Senin (27/3/2023) bahwa gejolak dalam sistem perbankan global berpotensi memicu krisis keuangan

Otoritas keuangan di seluruh belahan dunia mewaspadai gejolak yang dipicu runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank di Amerika Serikat (AS) dan akuisisi Credit Suisse oleh UBS di Swiss.

"Apakah ini berpotensi menjadi krisis? Ya, memang berpotensi menjadi krisis," kata Elliott dalam sebuah wawancara, dilansir dari Reuters pada Senin (27/3/2023).

Namun, dia merasa terlalu dini untuk mengatakan bahwa dunia akan kembali mengalami krisis finansial global. Krisis skala global terjadi pada 2008 dan memicu resesi terburuk sejak Great Depression pada 1930-an.

"Ini adalah situasi yang berbeda. Ini lebih berkaitan dengan perang global melawan inflasi dan bagaimana bank sentral menaikkan suku bunga dengan sangat cepat untuk memerangi inflasi, dan ini memakan korban," kata Elliott.

Menurut Elliott, regulator global bertindak cepat untuk mendukung sektor perbankan. Mayoritas bank memiliki tingkat likuiditas yang tinggi untuk mencegah kemungkinan kolaps.

"Gejolak ini jelas belum berakhir. Kita tidak boleh merasa ini sudah selesai setelah Silicon Valley Bank dan Credit Suisse. Hal seperti ini cenderung bergulir dalam jangka waktu yang lama,” jelasnya.

Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers sebelumnya mengatakan negaranya berada dalam posisi kuat untuk menangkal volatilitas karena bank-banknya memiliki kondisi permodalan yang baik dan likuiditas yang kuat.

(WHY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement