sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Disrupsi dan Inovasi Diperlukan Perbankan RI di Era Gempuran Digitalisasi

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
15/07/2022 06:22 WIB
di Indonesia sendiri terdapat 99,5% konsumen telah mampu beradaptasi dengan keberadaan bank digital.
Disrupsi dan Inovasi Diperlukan Perbankan RI di Era Gempuran Digitalisasi (FOTO:MNC Media)
Disrupsi dan Inovasi Diperlukan Perbankan RI di Era Gempuran Digitalisasi (FOTO:MNC Media)

Managing Director APAC Thought Machine, Nick Wilde mengatakan, setiap perbankan, baik inkamben maupun baru, perlu memodernisasi teknologinya menjadi lebih digital agar terus eksis dalam persaingan layanan keuangan. 

Melalui digitalisasi, selain kebutuhan nasabah terpenuhi, biaya operasional bagi setiap bank bisa semakin ditekan dan efisien.

Bahkan, dirinya tidak memungkiri bahwa modernisasi perbankan memerlukan investasi yang tidak sedikit. Maka dari itu, setiap bank memerlukan komitmen untuk terus melakukan modernisasi digital pada semua proses bisnisnya. Hal ini perlu dilakukan agar bisnis perbankan bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

“Bank-bank saat ini saya pikir tengah mengalami persaingan ketat dengan berevolusinya platform ekonomi (GoTo, Bukalapak, Apple, dll). Kita juga bisa melihat bahwa ketika modernisasi sudah dilakukan biaya operasional (sistem digital) akan jauh lebih rendah daripada legacy,” jelas Nick dalam webinar Infobank ‘The DNA of Next-Generation Digital Banking’ “Disruption and Innovation in Core Banking to Build The Customer-Centric Bank of The Future” Kamis, 14 Juli 2022.

Perkembangan digitalisasi yang semakin pesat, tentu semakin membuka berbagai peluang dan inovasi bagi Industri jasa keuangan. Dalam hal ini, Chief Sales and Marketing Officer Soluix Finteknologi Indonesia, Eryco Putra mengungkapkan terdapat peluang bagi perbankan untuk membuka diri dan menawarkan berbagai inovasi layanan keuangan, atau banking as a service.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement