IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim sukses menyalurkan kredit hingga Rp51,7 triliun, di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.
Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 12,61 persen dibanding realisasi kinerja kredit pada periode sama tahun lalu, di mana tercatat masih sebesar Rp45,97 triliun.
Solidnya kinerja penyaluran kredit tersebut ditopang oleh sejumlah segmen potensial, salah satunya dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM).
"Potensi UMKM di Jatim ada sembilan juta pelaku. Alhamdulillah posisi di triwulan ketiga, hampir semua segmen di sektor produktif, yaitu mikro, ritel, menengah, sudah tumbuh di atas rata-rata," ujar Direktur Utama BJTM, Busrul Iman, saat kunjungan ke MNC Media, di iNews Tower, Selasa (31/10/2023).
Moncernya kinerja kredit tersebut, menurut Busrul, turut juga mendukung pencapaian perusahaan, baik dari sisi top line (pendapatan) maupun bottom line (laba bersih).
Mengacu pada laporan keuangan yang telah dirilis perusahaan, hingga triwulan III-2023 lalu BJTM sukses meraup laba bersih sebesar Rp1,09 triliun. Pada saat yang sama, capaian pendapatan bunga BJTM tercatat mencapai Rp5,27 triliun, dengan beban bunga bank sebesar Rp1,7 triliun.
Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BJTM per September 2023 tercatat sebesar Rp3,57 triliun.
Menurut Busrul, sampai dengan bulan kesembilan di 2023 ini, pihaknya telah melalui beberapa implementasi atas strategi yang dicanangkan, sehingga secara relatif dapat memenuhi target.
"Antara lain asset tumbuh sebesar 8,69 persen (YoY) atau sebesar Rp107 triliun, dengan kontribusi dari peningkatan aset produktif, yaitu kepemilikan surat berharga yang naik 10,29 persen (YoY)," tutur Busrul.
Busrul melanjutkan, sesuai dengan visi misi di 2023, yaitu Menjadi BPD No.1 di Indonesia dan menjadi benchmark untuk peer groups, maka pada triwulan III-2023 ini BJTM secara masif terus mengembangkan bisnis di luar captive market yang telah dikuasai selama ini.
"Caranya justru dengan menjadikan captive market tersebut sebagai entry point untuk memasuki market area baru," tutur Busrul.
Contohnya, Busrul menjelaskan, pihaknya gencar melakukan penyaluran kredit produktif, penggalian dana murah untuk segmen atas dan penetrasi layanan devisa.
"Pengembangan digitalisasi untuk seluruh aspek baik business process maupun penyediaan produk dan jasa digital, layanan devisa juga kami lakukan untuk memberikan pengalaman perbankan yang baru bagi nasabah eksisting maupun untuk meraih market area yang baru," ungkap Busrul.
Di lain pihak, pertumbuhan kredit sebesar 12,61 persen sendiri disebut Busrul berada di atas rata rata pertumbuhan sektor industri perbankan per September, yaitu di angka 8,96 persen (YoY).
Pertumbuhan kredit tertinggi bankjatim terjadi pada sektor produktif (komersial & SME) sebesar 25,44 persen (YoY) dan sektor konsumer sebesar 4,74 persen (YoY).
"Kami rasa akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat," papar Busrul.
Pertumbuhan kredit yang telah dicapai membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik. Per Triwulan III-2022 rasio LDR BJTM masih hanya sebesar 55,4 persen, yang kemudian naik menjadi 61,49 persen pada triwulan III tahun ini.
"Selain itu, kinerja penyaluran kredit juga berhasil diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman," tandas Busrul.
Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim yang melandai, yakni di angka 3,72 persen pada triwulan III-2022 menjadi 2,74 persen pada Triwulan III-2023.
Artinya, kualitas kredit bankjatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.
Busrul menuturkan, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh perseroan dan digunakan untuk masuk dalam bisnis yang baru. Antara lain melalui penyediaan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat umum.
Kemudian di sisi transaksional, BJTM menyediakan layanan untuk segmen masyarakat dengan dana kelolaan di atas rata-rata yang tentunya membutuhkan perlakuan khusus, seperti Layanan Jatim Prioritas.
Layanan ini disediakan untuk nasabah dengan dana kelolaan minimal sebesar Rp250 Juta untuk periode tertentu.
"Keunggulannya banyak, seperti suku bunga simpanan yang kompetitif, ada penawaran diskon dari merchant yang bekerja sama, serta tersedia layanan khusus/privilege di beberapa outlet bisnis dan cabang perseroan," urai Busrul.
Tidak cukup itu saja. BJTM juga terus mengembangkan layanan digital untuk memudahkan nasabah dan calon nasabah dalam bertransaksi.
Bekerja sama dengan mitra distribusi yang ditunjuk oleh pemerintah (Kementerian Keuangan), BJTM telah meluncurkan aplikasi JConnect Invest. Tujuannya, memudahkan nasabah berinvestasi pada Surat Berharga Retail Negara.
Selain itu, BJTM juga menyediakan layanan pembukaan rekening online menggunakan JConnect PRO yang memungkinkan calon nasabah tidak perlu datang ke kantor.
Layanan tersebut mampu memberikan kontribusi yang positif baik dalam peningkatan outstanding Dana Pihak Ketiga (DPK), utilisasi JConnect yang merupakan digital brand Perseroan, peningkatan Numbers of Account (NoA) Perseroan, maupun peningkatan fee based income.
"Dari seluruh strategi yang diimplementasikan merupakan cara kami untuk bermain di market area baru dan terbukti mampu meningkatkan jumlah NoA dari Nasabah Perseroan sebesar 10,54 persen jelas Busrul.
Tak ketinggalan, BJTM juga telah melakukan pengembangan digitalisasi di ekosistem Pemerintah Daerah melalui layanan Elektronik Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Bekerjasama dengan setiap kota/kabupaten di Jawa Timur dan Pemprov, ETPD dapat memudahkan masyarakat untuk berhubungan dengan Pemda terkait transaksi finansial dengan menggunakan layanan bankjatim dari aspek hulu sampai hilir.
"Kami berharap masyarakat dan stakeholder terus mendukung bankjatim demi akselerasi bisnis yang tidak hanya tumbuh secara organik, tapi juga non organic," tegas Busrul. (TSA)