IDXChannel - Bank Indonesia akan segera menetapkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) terbaru. Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Solikin M. Juhro membeberkan insentif ini akan diberikan kepada perbankan yang rajin menyalurkan kredit atau pembiayaan dengan cepat ke berbagai sektor prioritas.
Sejumlah evaluasi yang sudah dilaksanakan, insentif ini memberikan dampak positif ke penyaluran kredit perbankan. Adapun penetapan besaran insentif maksimal 4%, naik 1,2% dari angka sebelumnya di 2,8%.
"Insentif tersebut berupa setoran Giro Wajib Minimum (GWM) yang sejak saat ini berlaku 9%. Nah kalau banknya rajin, semua sektor [prioritas] dibiayai, GWM-nya nanti ga perlu sampai 9%, tinggal dikurangkan saja," ujar Solikin dalam Taklimat Media BI di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Dia pun menjelaskan sejumlah syarat bagi perbankan untuk bisa memperoleh insentif ini. Solikin menyebut, sektor prioritas yang dimaksud dibagi menjadi 4 sektor.
"Pertama hilirisasi minerba, ini terdiri dari komoditas nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton sampai batu bara. Kalau perbankan mau mendapatkan insentif, mereka harus bisa meningkatkan kredit dari 3 hingga 7% supaya dapat potongan GWM 0,2%," ucap Solikin.