Erick menuturkan, BTN memiliki kapabilitas untuk mencapai tujuan tersebut. Sebab, kinerjanya yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi aset maupun penurunan kredit bermasalah.
"Perjalanan BTN luar biasa setelah mencapai usia ke-74. Pada 2019, ketika saya menjadi Menteri BUMN, BTN hanya membukukan laba Rp200 miliar. Namun, sekarang sudah mencapai Rp3,5 triliun. Hal ini berarti bank ini lebih sehat dan akan memberikan layanan yang juga sehat,” ujar Erick.
Erick berharap BTN dapat menjadi sebuah solusi untuk perumahan masa depan anak muda. Artinya, BTN harus bekerja lebih keras dan menyusun strategi besar.
“Napas logo baru ini harus benar-benar dimaknai oleh seluruh BTNers dalam rangka menciptakan solusi bagi backlog perumahan kita," kata Erick.
(YNA)