Hampir semua peserta rapat, termasuk anggota yang tidak memiliki hak suara dilaporkan mendukung kenaikan suku bunga.
Namun, mereka ada yang menentang dan menyarankan evaluasi dari kenaikan sebelumnya apakah berdampak pada kondisi ekonomi.
“Peserta umumnya mencatat tingkat ketidakpastian yang tinggi mengenai efek kumulatif pada ekonomi dari pengetatan kebijakan moneter di masa lalu,” kata risalah tersebut.
Risalah mencatat bahwa ekonomi diperkirakan akan melambat dan pengangguran kemungkinan akan meningkat.
Tak hanya di China, AS nampaknya juga mulai mengkhawatirkan dampak pengetatan suku bunga terhadap sektor real estate.