IDXChannel – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) terus gencar menggelar literasi keuangan syariah serta meningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui platform pinjaman daring (Pindar) syariah.
Hal tersebut dilakukan karena berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat literasi keuangan syariah baru mencapai 39,11 persen, sementara tingkat inklusi keuangan syariah mencapai 12,88 persen.
"Kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai fintech lending berbasis syariah. Sebagai platform pendanaan yang bertanggung jawab, Pindar hadir untuk mendukung inklusi keuangan masyarakat, terutama dalam pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Sekretaris Jenderal AFPI Ronald Andi Kasim saat memberikan sambutan dalam acara 'Pindar Berbagi Berkah Ramadan' di Masjid Istiqlal, Jakarta, baru-baru ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Klaster Syariah AFPI Chairul Aslam mengatakan, bonus demografi di Indonesia memunculkan populasi anak muda yang semakin melek digital dan menginginkan layanan investasi berbasis syariah.
Per November 2024, penyaluran dana melalui Pindar syariah telah mencapai Rp234,21 miliar, dengan total outstanding sebesar Rp1,38 triliun. Tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) juga cukup baik di angka 98,88 persen.
Meskipun minat terhadap Pindar syariah tetap kuat, kata dia, industri ini masih menghadapi tantangan, seperti rendahnya pemahaman masyarakat mengenai skema syariah dibandingkan dengan fintech konvensional.
“Untuk itu kami terus melakukan edukasi dan literasi Pindar Syariah kepada masyarakat yang semakin luas jangkauannya. Hal ini sekaligus untuk menghindarkan masyarakat dari jebakan pinjol ilegal,” kata Chairul.
Ke depan, fintech syariah akan terus melakukan inovasi termasuk kerja sama dengan bank syariah. Kolaborasi antara perbankan syariah dan Pindar Syariah dapat menjadi solusi untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Apalagi regulasi saat ini telah membuka peluang kerja sama antara Pindar Syariah dan perbankan melalui skema channeling dan referral. Kolaborasi yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir ini diharapkan terus berkembang guna memberikan akses pembiayaan yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Chairul.
Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohammad Ismail Riyadi mengakui penetrasi fintech syariah masih rendah termasuk inklusi keuangannya.
Hasil survei OJK menyebutkan, produk syariah baru memenuhi sebesar 12,8 persen dari permintaan pasar. Sedangkan literasi keuangan syariah baru mencapai 4 persen di seluruh Indonesia.
“Untuk itu kami membutuhkan peranan pelaku usaha seperti AFPI dan AFSI untuk mengadakan acara seperti ini, demi mendukung peningkatan literasi keuangan syariah,” kata dia.
Sebagai informasi, acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Pindar Ramadan AFPI. Sebelumnya, AFPI telah menggelar Brainwave Ramadan Session dan Power Breakfasting guna membahas isu seputar Pindar bersama platform anggota dan pemangku kepentingan lainnya.
Rangkaian acara meliputi talk show Pindar dengan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AFPI, dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), penandatanganan MoU pengembangan ekosistem fintech syariah antara AFPI, AFSI, dan Masjid Istiqlal, hingga penyerahan santunan infaq berupa 4.000 box Iftar Ramadan untuk jamaah.
Selain itu, AFPI juga menghadirkan Podcast Pindar Ngabuburit yang berkolaborasi dengan berbagai platform untuk memberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan selama bulan Ramadan.
Acara ini dihadiri oleh Anggota Badan Supervisi Otoritas Jasa Keuangan Muhammad Edhie Purnawan; Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Mohammad Ismail Riyadi; Kepala Departemen Perizinan, Pemeriksaan Khusus dan Pengendalian Kualitas Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Edi Setijawan; Direktur Pengawasan Usaha Pembiayaan Berbasis Teknologi OJK Indra; Sekretaris Jenderal AFPI Ronald A. Kasim; Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya; dan Ketua Amaliyah Ramadhan Masjid Istiqlal Kiai Haji Mas’ud Halimin.
(Dhera Arizona)