Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Berdasarkan ulasan di atas, sudahkah Anda tahu perbedaan lembaga keuangan bank dan non bank? Jika belum, beberapa poin ini bisa menjadi gambaran:
- Bank biasanya menghimpun dana secara langsung dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito, atau secara tidak langsung. Sedangkan lembaga keuangan nonbank menghimpun dana secara tidak langsung.
- Bank memiliki kewenangan mencetak uang giral (Bank Indonesia) dan dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sementara lembaga keuangan nonbank tidak bisa melakukan hal ini.
- Tujuan utama penyetoran uang ke bank adalah untuk pendapatan bunga, keamanan, dan kenyamanan. Sedangkan tujuan utama penyetoran ke lembaga keuangan nonbank adalah untuk mendapat penghasilan tambahan, investasi, pembelian, dan lain sebagainya.
Inilah Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank serta Contohnya. (FOTO : MNC MEDIA)
Contoh Lembaga Keuangan Bank
Dalam praktiknya, lembaga keuangan bank terdiri atas dua jenis yaitu:
1. Bank Sentral
Merupakan bagian integral dari sistem keuangan dan ekonomi, fungsi utama bank ini adalah mencetak uang, menetapkan suku bunga, memastikan stabilitas keuangan, serta menetapkan kebijakan moneter. Inilah mengapa bank sentral biasanya dikelola oleh pemerintah. Di Indonesia, lembaga keuangan yang termasuk bank sentral adalah BI atau Bank Indonesia.
2. Bank Umum
Fungsi utama bank umum adalah perantara keuangan yang beroperasi secara konvensional atau syariah. Dalam praktiknya, bank menghimpun dana langsung dari masyarakat dan disalurkan lagi kepada individu atau perusahaan dalam bentuk pinjaman.
Bank semacam ini bisa dikelola baik oleh pemerintah maupun swasta. Contoh bank umum yang ada di Indonesia adalah, BCA, Mandiri, BNI, BRI, BTN Syariah, BSI, Muamalat, dan lain sebagainya.
Contoh Lembaga Keuangan Nonbank
Sementara itu, layanan keuangan yang termasuk dalam kategori lembaga nonbank adalah: