Hal ini pantas terjadi lantaran tingkat kepercayaan terhadap bank besar bisa dianggap relatif tinggi, sehingga masyarakat tak ragu untuk menempatkan dananya di bank tersebut.
Sebaliknya, tingkat kepercayaan terhadap bank-bank kecil cenderung tipis, lantaran masyarakat akan cukup khawatir bahwa dana yang ditempatkan di sana bakal aman.
Nasib ini juga dirasakan betul oleh bank-bank digital. Premis ini terkonfirmasi oleh data keuangan sejumlah bank digital hingga triwulan III-2023 lalu, di mana porsi CASA yang dimiliki oleh sebagian bank digital masih berada di bawah 30 persen.
Sebut saja PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang dari total DPK yang terhimpun sebesar Rp4,89 triliun, rasio CASA yang dimiliki hanya sebesar 12,96 persen saja.
Lalu PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) yang dalam sembilan bulan pertama tahun ini mampu mengantongi DPK sebesar Rp15,3 triliun, namun dengan porsi dana murah yang masih sebatas 27,04 persen.