"Kami juga senantiasa mengajak nasabah dan non-nasabah untuk melindungi data dan informasi rahasia dan pribadi mereka dengan tidak membagikan OTP (One-Time Password), PIN (Personal Identification Number), dan password, kepada siapa pun, termasuk pihak Bank BTPN," tambahnya.
Bank BTPN menyampaikan edukasi tersebut melalui berbagai kanal informasi resmi milik Bank BTPN dan Jenius, surel, notifikasi dorong, seminar, serta media massa.
Selain itu, Bank BTPN juga telah menonaktifkan akses Jenius melalui situs untuk meminimalisir risiko terjadinya upaya rekayasa sosial, atau social engineering, oleh pelaku tindak kejahatan siber. Dalam rekayasa sosial, pelaku sebuah tindak kejahatan memanipulasi korban agar korban melakukan tindakan tertentu yang menguntungkan pelaku, melalui media seperti panggilan telepon, SMS, surel ataupun media sosial.
Bank BTPN juga telah menerapkan kebijakan satu perangkat untuk melindungi akun Jenius nasabah. Kebijakan satu perangkat ini membuat pemilik akun Jenius hanya bisa mengakses dan bertransaksi menggunakan Jenius lewat satu perangkat saja yang telah terverifikasi. Nasabah yang ingin mengalihkan akun Jenius miliknya ke perangkat lain hanya dapat melakukannya melalui Jenius Help 1500 365 atau Kantor Cabang Sinaya Bank BTPN.
“Jenius juga akan terus memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada nasabah tentang pentingnya menjaga kerahasiaan data dalam tiap kesempatan. Pengguna dapat mengakses informasi keamanan lainnya seputar perbankan di https://www.jenius.com/pages/jeniusaman. Kami juga menjalin kerja sama dengan sesama pelaku industri dan regulator untuk terus menumbuhkan kesadaran tersebut di kalangan nasabah,” kata Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi.